Senin, 19 Desember 2011

hati nurani yang telah pudar

            Banyak dari kita sering mendengar kalimat-kalimat seperti ini, namun jarang yang bisa menjabarkan makna yang sesungguhnya tentang hati nurani.
       Dalam kehidupan sehari-hari, saat kita ada pikiran untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dari kebaikan, kita akan merasakan satu sisi hati kita akan membisikkan larangan agar tidak melakukan niat pikiran buruk kita, ,namun sekejap kemudian ada bisikan hati yang lain untuk membujuk agar kita tetap melakukan niat hati yang semula. . . Saat niat semula belum terlaksana ,,  seolah-olah ada perseteruan dalam hati , , antara yang membujuk agar terlaksana dan yang melarang agar tujuan tidak terlaksana. 

         Saat manusia sudah tidak mau mendengarkan hati nuraninya, niscaya akan selalu melakukan hal yang tidak benar, hanya saja kita tetap bersyukur karena hati nurani kita tidak bosan-bosannya menyertai dan membimbing kita sepanjang hidup kita.... 

          Ketika  kita harus memilih di dalam bidang moral maka nyatalah fungsi hati nurani sangat rumit...  Hukum Allah memang tidak berubah untuk selamanya. . . Namun disamping taat kepada hukum-hukum ini kita juga perlu mengusahakan agar hukum-hukum ini mencapai tujuan itu tidak mungkin bisa terlaksana dengan mudah... Meskipun hati nurani bukan hakim tertinggi di dalam prinsip moral ,, namun melakukan sesuatu yang melanggar hati nurani tetap suatu hal yang berbahaya karewna bisa sakit yang tak ada obatnya dan jangan dustai hati nuranimu dengan hal yang membuat hatimu sakit dan terluka cukup dalam.. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar